
Jodoh Tidak Ditangan Tuhan, Tapi Lingkungan
Pernahkah anda mencoba untuk berfikir rasional mengenai semua aspek kehidupan dan mulai menyadari bahwa selama ini anda ditipu? Tidak ?
Sejak kecil kita diajari untuk mempercayai sesuatu yang bahkan belum dibuktikan kebenarannya oleh si pengajar. Katakanlah dalam hal ini orang tua kita yang mengajari kita tentang teori ketuhanan. Bahwa sejak kecil kita dikenalkan dengan satu entitas Tuhan yang konon katanya memegang dan mengendalikan kehidupan dan memiliki hak prerogative yang bahkan sama sekali tidak bisa diketahui oleh siapapun seperti rejeki, jodoh dan kematian.
Namun pernahkah kita melihat bahwa itu memang sebuah kebenaran ? Dan bagaimana cara kita membuktikannya ? Apa dengan kita tetap tidak tahu kemudian itu membuktikan bahwa teori tersebut benar ?
Bahasan kita kali ini lebih spesifik mengenai Jodoh yang konon katanya mutlak menjadi urusan Tuhan dan manusia hanya bisa kebagian misterinya.
Jodoh dalam hal ini kita buat singkat menjadi pasangan, dimana ini merupakan pasangan yang akan hidup bersama dengan diri kita.
Untuk yang sudah memiliki pasangan, mari kita buka mata kita untuk melihat semuanya kebelakang dari sisi rasional. Dan untuk yang belum memiliki pasangan, mungkin tulisan ini akan sedikit memberi anda gambaran tentang bagaimana jodoh ini bekerja untuk anda.
Jodoh Ditangan Tuhan ?
Kita sering sekali mendengar hal tersebut bukan ? Yang seolah mengatakan bahwa jodoh adalah misteri yang tidak bisa kita pecahkan, tidak bisa kita kendalikan dan semuanya mutlak urusan Tuhan. Apa benar demikian ?
Bahkan menanggapi teori tersebut, ada yang bilang bahwa Jodoh ditangan Tuhan dan akan tetap ditangan Tuhan jika kita tidak mengambilnya. yang intinya, dalam mendapatkan pasangan tidak bisa hanya dengan berdiam diri melainkan harus mengusahakannya.
Untuk anda yang sudah memiliki pasangan saat ini, entah pasangan yang keberapa, coba tengok kembali perjalanan asmara anda ke belakang. Apa yang sudah anda jalani dan bagaimana pertemuan pertama anda serta mengapa anda menjatuhkan pilihan kepada pasangan anda. Apakah semua itu kebetulan yang sudah dirancang oleh Tuhan ? Coba di ingat bagaimana anda mulai gelisah dan bagaimana menggebunya anda menyatakan cinta dengan malu-malu dan bagaimana perasaan anda ketika pernyataan cinta anda diterima.
Apakah semua perasaan itu hanya sesuatu yang sudah digariskan untuk anda oleh Tuhan ? semua perasaan semua moment indah itu hanyalah alur yang sudah tertulis layaknya sinetron ? Perjuangan anda untuk mendapatkan cinta serta persaingan yang ketat hanyalah naskah yang sudah diatur ? Sehingga dengan demikian semua perjuangan anda tidaklah benar-benar anda lakukan selain hanya mengikuti naskah ?
Tidak.
Tuhan tidak melakukan apapun. Tidak ada naskah, skenario, skema ataupun garis takdir yang tertulis khusus untuk anda. Semua itu mutlak anda yang melakukan tanpa ada yang meminta atau menyuruh.
Kenapa begitu ? Sekarang mari kita runtut ke belakang ke moment awal sebelum anda bertemu dengan pasangan anda ini.
Siapa diri anda dan siapa pasangan anda serta lokasi dimana kalian bertemu serta moment apa yang mempertemukan anda berdua. Sudah ingat ?
Jodoh Ditangan Lingkungan
Memang tidak ada yang tahu siapa yang akan menjadi pasangan kita dan itu misterinya. Tidak lagi menjadi misteri ketika kita sudah berpasangan, tapi misteri itu masih ada di masa lalu dan untuk orang yang belum menemukan pasangannya.
Sekarang silahkan anda ingat lagi moment awal pertemuan anda dengan pasangan, dan bagaimana kalian bisa bertemu.
Tidak ada yang kebetulan disana, bukan pula sesuatu yang sudah diatur. Melainkan hasil dari sebuah proses. Yang anda susun sendiri.
Saya beri satu permisalan, orang-orang cenderung akan mendapatkan pasangannya ditempat kerja, tempat nongkrong, konser, pesantren ataupun tempat lainnya. Kenapa ? Lingkungan.
Seorang pegawai kantor biasanya akan mendapatkan pasangan karyawan lainnya dikantor yang sama atau beda kantor namun dengan tempat nongkrong atau kantin yang sama. Dan jika kita beri garis merah, penyebab pertemuan ini tidak lain adalah karena faktor minat.
Kesamaan minat pekerjaan, pendidikan hingga tongkrongan membuat orang kemudian menemukan seseorang yang membuatnya terpesona dan kemudian berhasrat untuk mengenalnya lebih dalam hingga berhasrat memilikinya. Tidak lebih dari itu. Tidak usah menyembunyikan hasrat seksual anda dengan mengatakan bahwa itu aturan Tuhan, itu tidak benar.
Lalu mengapa orang bisa jatuh cinta ?
Sebenarnya, semuanya butuh proses, tidak ada yang mendadak dan kebetulan. Pandangan pertama yang mungkin membuat kesan baik akan menimbulkan perasaan yang menyenangkan hingga orang menganggapnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Padahal itu hanya sebuah respon positif terhadap perilaku, sikap atau wajah seseorang. Tidak ada yang misterius dalam hal itu. Namun orang cenderung menyembunyikan itu dan lebih fokus pada imajinasinya yang liar dan akhirnya melupakan proses tersebut sehingga kemudian dengan enteng mengatakan bahwa jatuh cinta tidak bisa diatur dan tidak bisa memilih, ini mutlak kuasa Tuhan.
Masih ingatkah peristiwa apa yang membuat anda jatuh cinta pada pasangan anda ? Pertemuan keberapa anda merasakan itu ?
Kita musti sadar bagaiamna otak manusia bekerja. Meskipun memang seringkali otak bekerja di alam bawah sadar, namun kita pasti mengetahuinya jika membuka kesadaran kita dan menerima gagasan lebih luas atau mencoba sedikit merenung untuk mencampurkan memori sadar dan bawah sadar.
Masih menyangkal ? Anda ingat siapa pasangan anda sebelum mengenal anda ? Dan mengapa anda bisa bertemu dengan dia ? Melalui sosial media ?
Orang yang bertemu dan kemudian menikah berawal dari sosial media tidak sedikit, tidak usah malu, karena memang dasarnya anda memalukan. Tapi hal itu wajar saat ini.
Lantas apakah meskipun terpaut jarak yang jauh membuat anda kemudian meyakini bahwa ini mutlak kuasa Tuhan karena tanpaNya kalian mustahil bertemu ? Tidak.
Perjumpaan kalian di sosial media tentu tidak luput dari yang namanya minat. Misal saja minat kalian yang aktif di sosial media, membahas topik yang sama atau tergabung dalam grup yang sama saja sudah cukup membuktikan bahwa minat yang menjadi dasar pertemuan dan perjodohan anda dengan pasangan. Mungkin saat kalian asik bercengkrama membahas suatu topik, kalian belum sadar bahwa kalian memiliki ketertarikan satu sama lain, hingga kemudian membahas topik yang lebih sensitif dan kalian masih menikmatinya hingga kemudian merasa cocok.
Prinsipnya adalah, anda atau siapapun itu tidak akan bertahan lama ngobrol dengan orang yang tidak sesuai dengan minat anda. Dan jika obrolan kalian berlanjut, sudah pasti ada kesamaan minat disana.
Dari proses obrolan panjang inilah perasaan bisa tumbuh dan anda sendiri yang memupuk perasaan tersbut hingga menjadi hasrat untuk terus bersamanya. Kemudian anda menyalahkan Tuhan atas kelakuan anda sendiri ? Dasar pendusta.
Lingkungan berperan penting disini, pasangan anda adalah bagian dari lingkungan itu sendiri, bukan lingkungan sekitar rumah anda yang dipenuhi oleh koloni nyinyir.
Lanjut proses petemuan secara offline. Kebetulan ? Tidak. Kalian yang membuat janji temu dan menentukan lokasi pertemuan . Bukan siapa-siapa.
Setelah merasa lebih cocok ketika bertemu, akhirnya kalian sepakat untuk melanjutkan hubungan yang lebih jauh hingga kemudian menikah. Kemudian sekarang pertanyaannya adalah, ditangan siapa perjodohan anda ?
Anda sendiri.
Silahkan tanyakan pada pasangan anda, bagaimana proses awal pertemuan kalian bedua, kemudian cocokkan. Lalu cari dimana peran Tuhan.
Jika kalian berdua menemukan dimana peran Tuhan, tidak lain karena anda dan pasangan ada di minat kehaluan yang sama.
Jodoh Takkan Tertukar
Jodoh tidak akan tertukar ? Pernah dengar quote satu ini ?
Coba pikirkan secara terbuka dan sadar. Misal saja nih misal, anda sudah menjalani pernikahan selama 10 tahun. Dalam 10 tahun pernikahan semua berjalan normal, kadang mesra kadang juga ribut dan sampai berantem. Banyak juga moment indah yang kalian lalui bersama hingga bahkan sudah ada bebera anak yang kalian hasilkan.
Di tahun ke 11, pasangan anda slingkuh dan anda memergokinya. Terjadilah mediasi diantara kalian dan mendapati bahwa pasangan anda secara sadar melakukan perbuatan itu dan telah menemukan cinta barunya dan akhirnya memutuskan untuk bercerai dari anda.
Setelah menjalani proses perceraian dengan segala macam perintilannya, secara resmi anda sudah bercerai.
Satu tahun kemudian , anda mendapati mantan pasangan anda sudah bersama orang lain dan anda pun demikian.
Lantas, jodoh anda tertukar selama 10 tahun ?
Jodoh Dunia Akhirat
Mungkin sampai disini anda tahu background narasi ini darimana. Ada begitu banyak narasi mengenai perjodohan hingga kehaluan tingkat parah bahwa setelah mati, pasangan akan dipertemukan kembali di akhirat dan menjalani kehidupan bersama dengan damai.
Baik, sekarang coba pikirkan. Jika pasangan anda meninggal, kemudian mungkin anda akan menguatkan hati anda dengan bilang bahwa kita akan berkumpul lagi di akhirat nanti. Bersama anak-anak kita tentunya.
Selang setahun pasca kematian pasangan anda, kemudian anda merasa kesepian dan menikah lagi dengan pasangan baru. Lalu, bagaimana nasib pasangan anda yang sudah meninggal ?
Jika kalian berkumpul lagi kemudian, bagaimana nasib pasangan baru anda ? Ikut ngumpul bareng juga ? Bagaimana dengan anak-anak anda yang juga punya pasangan dan anak ? Ada berapa banyak orang yang berkumpul dalam keluarga anda di akhirat ? Dan bukankah pasangan anda juga akan berkumpul dengan orang tuanya ?
Perjodohan
Oke cukup, lalu apa yang terjadi dengan sebuah perjodohan ? Perjodohan yang dilakukan oleh orang tua dari kedua belah pihak. Orang tua itu Tuhan ?
Bukankah lebih cocok jika disebut Jodoh Ditangan Orang Tua ?
Sebenarnya, suatu hal menjadi misteri merupakan wajar ketika belum diketahui dengan pasti, namun tidak akan lagi menjadi misteri ketika semua sudah terungkap dengan jelas. begitu juga dengan jodoh, pada awalnya misterius karena memang kita tidak akan pernah tau kapan kita menemukan orang yang kita anggap cocok untuk jadi pasangan, namun semua akan menjadi jelas dengan sikap yang tegas.
Menemukan orang yang sesuai dengan pribadi anda, nikahi dia. Selesai. Jadilah dia jodoh anda. Yang selama ini mungkin ada di tangan orang lain bukan ditangan Tuhan.
Ngomong-ngomong dimana anda bertemu dengan Tuhan ?
Post a Comment
Ada pertanyaan? Diskusikan dengan penulis atau pembaca lain
Tulis Pertanyaan